ARTIKEL HARD SKILL
Hardskill artinya penguasaan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan keterampilan teknis yang berhubungan dengan bidang ilmunya. hard
skill merupakan kemampuan yang spesifik dan dapat dipelajari melalui pendidikan
formal. Hard skill merupakan hal yang wajib dimiliki oleh seseorang agar dapat
diterima dalam bidang pekerjaan yang diminati.
Keberadaan hard skill harus diiringi dengan
keberadaan soft skill juga karena hidup seseorang tidak hanya ditentukan oleh
soft skill yang berkualitas saja namun hard skill juga merupakan komponen
penting yang perlu diperhatikan. Dengan memiliki hard skill dan soft skill yang
seimbang, maka seseorang dapat menjadi pribadi yang berkualitas.
Proses pembelajaran di perguruan tinggi lebih
menitik beratkan pada aspek kognitif. Hal ini dapat dilihat pada prestasi
mahasiswa yang ditunjukkan oleh indeks prestasi (IP). Indeks prestasi dibuat
berdasarkan hasil penilaian dari evaluasi dosen terhadap mahasiswa dalam proses
pembelajaran. Kemampuan mahasiswa yang ditunjukkan berdasarkan indeks prestasi
seperti inilah yang sering disebut sebagai kemampuan hard skill.
Hardskill adalah keterampilan teknis yang dibutuhkan
untuk profesi tertentu. Sebagai contoh, seseorang lulusan teknik informatika
tentunya harus menguasai hard skill di bidang rekayasa perangkat lunak, web
programming, dll yang tergolong hard skills di teknik informatika. Demikian
juga seorang lulusan Akuntansi, misalnya harus menguasai analisis laporan
keuangan, penyusunan anggaran, dll. Pihak yang berwenang pun berkilah bahwa
tidak semua perguruan tinggi berhasil mengajarkan hard skills tersebut, malah
katanya hanya sekedar mata kuliah yang tercantum di Transkrip.
Hardskill sudah pasti dibutuhkan untuk bisa bekerja
dengan tepat tujuan. hard skills juga berhubungan dengan kompetensi inti untuk
setiap bidang keilmuan lulusan.
Hard skill sangatlah penting untuk dikembangkan,
karena kemampuan seseorang untuk melakukan sebuah pekerjaan dengan baik dan
benar adalah tergantung bagaimana hard skill yang dia miliki. Tidak mungkin
seseorang bisa membuat sebuah alat yang berguna jika dia tidak mengetahui cara
pembuatan, tujuan, dan kegunaannya alat tersebut. ataupun tidak mungkin
seseorang mampu memperbaiki sesuatu jika dia tidak tuhu apa yang dia perbaiki.
Sebelum melamar sebuah pekerjaanpun seharusnya
lulusan perrguruan tinggi (mahasiswa) harus memperhatikan pekerjaan yang akan
diterimanya dengan kemampuannya. Membandingkan kemampuan dengan pekerjaan yang
akan dikerjakan adalah hal yang baik. Untuk itu mahasiswa perlu mempersiapkan
dirinya dengan mengembangkan hard skill sebagai dasar untuk melamar pekerjaan
dan diimbangi dengan soft skill sebagai landasan untuk melakukan pekerjaan.
Karena hampir semua perusahaan dewasa ini mensyaratkan adanya kombinasi yang
sesuai antara hard skill dan soft skill, apapun posisi karyawannya. Bagi
perekrutan karyawan bagi perusahaan pendekatan hard skill saja kini sudah
ditinggalkan. Percuma jika hard skill baik, tetapi soft skillnya buruk.
Hal ini
bisa dilihat pada iklan-iklan lowongan kerja berbagai perusahaan yang juga
mensyaratkan kemampuan soft skill, seperiteam work, kemampuan komunikasi, dan
interpersonal relationship, dalam job requirementnya. Perusahaan cenderung
memilih calon yang memiliki kepribadian lebih baik meskipun hard skillnya lebih
rendah. Alasannya adalah memberikan pelatihan ketrampilan jauh lebih mudah
daripada pembentukan karakter Hal tersebut menunjukkan bahwa hard
skillmerupakan faktor penting dalam bekerja, namun keberhasilan seseorang dalam
bekerja biasanya lebih ditentukan oleh soft skillnya yang baik.