SOSIAL BUDAYA CANDI BOROBUDUR
Candi Borobudur
merupakan hasil kebudayaaan indonesia yang sangat berharga dan menujukan adanya
nilai yang sangat tinggi yang dapat dilihat dari seni bangunan, seni rupa, yang
terdiri dari seni lukis, termasuk relief, seni patung, dan seni kerajinan. Dilihat
dari segi sosial Candi Borobudur ini dapat dijadikan sebagai sarana sosialisasi
bagi masyarakat sekitarnya menjadikan Candi Borobudur sebagai objek wisata
budaya membawa dampak positif terhadap bangunan dan situsnya, perlindungan dan
pelestarian sumber daya budaya ini semakin diperhatikan. Pemintakatan (zonasi)
yang dilakukan di situs Candi Borobudur merupakan salah satu upaya untuk
melindungi Candi Borobudur dari kerusakan baik yang disebabkan oleh faktor
manusia dan binatang maupun fatktor alam.
Dampak
ekonomi dalam konteks penelitian ini adalah aktivitas-aktivitas baru untuk
memperoleh penghasilan atau sarana untuk bertahan hidup, yang muncul sebagai
akibat adanya perubahan pemanfaatan Candi Borobudur setelah dilaksanakannya
pemugaran.
Aktivitas untuk memperoleh penghasilan ini dapat
berupa pola-pola baru, misalnya tukar-menukar barang ataupun jasa seperti
munculnya rumah-rumah makan, hotel, pengasong, dan industri kerajinan. Jika ada
dampak ekonomi positif seperti dikemukaan di atas, tentu saja ada juga dampak
negtifnya.
Dampak negatif terjadi pada beberapa orang yang tanahnya harus
dibebaskan untuk pembangunan Taman Wisata Candi Borobudur. Sebagian dari mereka
ada yang dapat ditampung sebagai karyawan taman wisata tersebut, sebagian lagi
mendapat prioritas untuk memperoleh tempat berjualan atau membuka usaha di
sekitar taman wisata, sedangkan sebagian yang lain hanya memperoleh ganti rugi.
Mereka yang termasuk dalam kategori terakhir inilah yang tampak memperoleh
dampak negatif.