Berita Politik Terbaru di Dunia Perdagangan
Dmitry Medvedev yang merupakan menteri Rusia telah menyetujui dan menandatangani larangan impor lebih dari 50 produk dari Ukraina yang senilai dengan $ 510 juta. Langkah ini dilakukan sebagai tanggapan dari aksi blokade atau penutupan daerah sehingga barang tidak bisa keluar dan masuk secara bebas. Produk yang boleh diimpor adalah produk industri, produk pertanian, bahan baku dan makanan. Sedangkan produk dilarang untuk diimpor antara lain tersebut gandum, minyak bunga matahari, permen, cokelat, roti, toko roti, sayuran, buah-buahan, bir, ikan, dan ikan kaleng. Larangan impor beberapa produk Ukraina ini menjadi berita politik terbaru yang banyak dimuat di media berita baik online maupun media cetak.
Rusia mengadakan system larangan impor sejumlah produk Ukraina sebagai upaya pembalasan terhadap pembatasan yang dilakukan oleh Ukraina. Jumlah produk Ukraina yang dikenai sanksi larangan mencapai nilai 510 juta dolar. Hal ini disampaikan oleh Kementerian Pembangunan Ekonomi Rusia. Dia menambahkan bahwa total impor dari Ukraina pada tahun lalu berjumlah hampir $ 5 miliar. Pembatasan impor Rusia bisa dicabut apabila Kiev bisa mengesampingkan pembatasan terhadap produk Rusia. Berita lain yang berkaitan dengan hal ini bisa kita akses melalui media berita matamapolitik.com. media berita tersebut menyajikan berita yang lengkap mulai berita ekonomi, sosial, budaya hingga berita politik.
Berita politik terbaru ini memberitakan pemerintah Ukraina yang memperpanjang larangan impor makanan Rusia sampai akhir tahun 2019. Pembatasan itu dikenakan untuk lebih dari 30 produk seperti roti, coklat, permen, daging, ikan, kopi, teh hitam, makanan bayi, dan minuman beralkohol. Bahkan peralatan kereta api Rusia juga mendapat larangan dari Kiev termasuk lokomotif, gerbong, kereta api dan komutator. Rusia dan Ukraina telah menyelesaikan perjanjian perdagangan bebas pada tahun 2016. Hal ini berlaku sejak perjanjian asosiasi Kiev dengan Uni Eropa berlaku. Ukraina secara otomatis dimasukkan dalam sanksi Rusia terhadap Uni Eropa yang diberlakukan oleh Moskow pada tahun 2014 sebagai tanggapan atas sanksi Eropa terkait peristiwa kudeta pemerintah Ukraina.
Meskipun ada pembatasan bilateral, hubungan dagang antara Rusia dan Ukraina meningkat pada 2018. Bahkan Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan pada konferensi bahwa statistik dari Ukraina menunjukkan bahwa Rusia tetap menjadi mitra dagang terbesarnya. Hal ini terlihat pada 2017 dimana omset kedua negara tersebut meningkat lebih dari 28 persen dan mencapai $ 9,3 miliar. Berita yang lengkap bisa kita lihat di media matamatapolitik.com yang menyajikan berita terupdate dan terlengkap.